Alhamdulillah, Duta Keamanan telah sempat jumpa otai2 dari beberapa Team pusat rawatan. Semua bagus2.Semoga Allah swt mengeratkan kembali silaturahim yang telah terjalin.
Apa yang kusut kita uraikan.
Apa yang keruh kita jernihkan.
Terlajak perahu boleh diundur, terlajak perut...
YA ALLAH!!! PANDANGLAH KAMI DENGAN PANDANGAN RAHMATMU!!!
Anggaplah hati kita umpama lautan,
Hati sahabat umpama kaca..
CARI TITIK PERTEMUAN!!!
Sunday, April 18, 2010
Thursday, April 15, 2010
Lidah setajam pedang
Jangan bukak aib orang.
Jangan guris hati orang.
Jangan hina orang.
Mungkin yang dihina itu lebih baik dri penghina.
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah sesuatu puak (dari kaum lelaki) mencemuh dan merendah-rendahkan puak lelaki yang lain, (kerana) harus puak yang dicemuhkan itu lebih baik daripada mereka; dan janganlah pula sesuatu puak dari kaum perempuan mencemuh dan merendah-rendahkan puak perempuan yang lain, (kerana) harus puak yang dicemuhkan itu lebih baik daripada mereka; dan janganlah setengah kamu menyatakan keaiban setengahnya yang lain; dan janganlah pula kamu memanggil antara satu dengan yang lain dengan gelaran yang buruk. Amatlah buruknya sebutan nama fasik (kepada seseorang) sesudah ia beriman. Dan (ingatlah), sesiapa yang tidak bertaubat (daripada perbuatan fasiknya) maka merekalah orang-orang yang zalim.
Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari sangkaan (supaya kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang) kerana sesungguhnya sebahagian dari sangkaan itu adalah dosa; dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan keaiban orang; dan janganlah kamu mengumpat setengahnya yang lain. Adakah kamu suka makan daging saudaranya yang telah mati? (Jika demikian keadaan mengumpat) maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh itu patuhilah larangan itu) dan bertaqwalah kamu kepada Allah; sesungguhnya Allah Penerima taubat, lagi Maha mengasihani. [al-Hujurat: 11 - 12]
"Sesungguhnya orang yang suka menghebahkan tuduhan buruk di kalangan orang beriman, mereka akan beroleh azab seksaan yang tidak terperi sakitnya di dunia dan akhirat; dan (ingatlah) Allah mengetahui (segala perkara) sedang kamu tidak mengetahui (yang demikian)." (Surah al-Nur, ayat 19)
"Barang siapa melepaskan seorang mukmin dari kesusahan hidup di dunia, niscaya Allah akan melepaskan darinya kesusahan di hari kiamat, barang siapa memudahkan urusan (mukmin) yang sulit niscaya Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Barang siapa menutup aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba, selama hamba itu senantiasa menolong saudaranya. Barang siapa menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalan baginya menuju surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah untuk membaca Kitabullah dan mempelajarinya bersama-sama, melainkan akan turun kepada mereka ketenteraman, rahmat Allah akan menyelimuti mereka, dan Allah memuji mereka di hadapan (para malaikat) yang berada di sisi-Nya. Barang siapa amalnya lambat, maka tidak akan disempurnakan oleh kemuliaan nasabnya.” (HR Muslim)
Jangan sampai Allah buka aib kita. Nauzubillah.
Jangan guris hati orang.
Jangan hina orang.
Mungkin yang dihina itu lebih baik dri penghina.
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah sesuatu puak (dari kaum lelaki) mencemuh dan merendah-rendahkan puak lelaki yang lain, (kerana) harus puak yang dicemuhkan itu lebih baik daripada mereka; dan janganlah pula sesuatu puak dari kaum perempuan mencemuh dan merendah-rendahkan puak perempuan yang lain, (kerana) harus puak yang dicemuhkan itu lebih baik daripada mereka; dan janganlah setengah kamu menyatakan keaiban setengahnya yang lain; dan janganlah pula kamu memanggil antara satu dengan yang lain dengan gelaran yang buruk. Amatlah buruknya sebutan nama fasik (kepada seseorang) sesudah ia beriman. Dan (ingatlah), sesiapa yang tidak bertaubat (daripada perbuatan fasiknya) maka merekalah orang-orang yang zalim.
Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari sangkaan (supaya kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang) kerana sesungguhnya sebahagian dari sangkaan itu adalah dosa; dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan keaiban orang; dan janganlah kamu mengumpat setengahnya yang lain. Adakah kamu suka makan daging saudaranya yang telah mati? (Jika demikian keadaan mengumpat) maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh itu patuhilah larangan itu) dan bertaqwalah kamu kepada Allah; sesungguhnya Allah Penerima taubat, lagi Maha mengasihani. [al-Hujurat: 11 - 12]
"Sesungguhnya orang yang suka menghebahkan tuduhan buruk di kalangan orang beriman, mereka akan beroleh azab seksaan yang tidak terperi sakitnya di dunia dan akhirat; dan (ingatlah) Allah mengetahui (segala perkara) sedang kamu tidak mengetahui (yang demikian)." (Surah al-Nur, ayat 19)
"Barang siapa melepaskan seorang mukmin dari kesusahan hidup di dunia, niscaya Allah akan melepaskan darinya kesusahan di hari kiamat, barang siapa memudahkan urusan (mukmin) yang sulit niscaya Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Barang siapa menutup aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba, selama hamba itu senantiasa menolong saudaranya. Barang siapa menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalan baginya menuju surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah untuk membaca Kitabullah dan mempelajarinya bersama-sama, melainkan akan turun kepada mereka ketenteraman, rahmat Allah akan menyelimuti mereka, dan Allah memuji mereka di hadapan (para malaikat) yang berada di sisi-Nya. Barang siapa amalnya lambat, maka tidak akan disempurnakan oleh kemuliaan nasabnya.” (HR Muslim)
Jangan sampai Allah buka aib kita. Nauzubillah.
Wednesday, April 7, 2010
Perjalanan menuntut ilmu
Keistimewaan menuntut ilmu cara Nabi Muhammad SAW (jazbah, takzim dan cinta untuk belajar kehidupan nabi melalui pergaulan dan memerhati serta mencontohi kehidupan guru) apabila bertambah ilmu, merasa bertamba jahil dan merasa kurang ilmu.
Dan cara menuntut ilmu dewasa ini menyebabkan seserang rasa puas melebihi kadar pertambahan ilmunya. Kemudian dari perasaan puas itu lahir perasaan bangga dan sifat takabur dalam dirinya. Dan sifat takabbur tidak akan memasuki syurga. Merasa bangga atas ilmu itu akhirnya semangat untuk menambah dan meningkatkan ilmunya akan terhenti.
Dan cara menuntut ilmu dewasa ini menyebabkan seserang rasa puas melebihi kadar pertambahan ilmunya. Kemudian dari perasaan puas itu lahir perasaan bangga dan sifat takabur dalam dirinya. Dan sifat takabbur tidak akan memasuki syurga. Merasa bangga atas ilmu itu akhirnya semangat untuk menambah dan meningkatkan ilmunya akan terhenti.
Subscribe to:
Posts (Atom)